ANALISA JURNAL
Judul Jurnal : ANALISA FAKTORRISIKO PADA
PROYEK KONTRUKSI JALAN RAYA (Studi Kasus; Proyek Pembangunan Jalan Perdesaan - Bojonegoro)
Penulis : Zainuddin
Abstrak
Pada bagian abstark
penulis telah menjelaskan latar belakang masalah penulisan jurnal ini. Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor risiko dalam proyek
konstruksi jalan raya dengan analisa deskriptif dan analisa risiko. Dari hasil
penelitian diperoleh bahwa proyek pembangunan jalan perdesaandi Kabupaten
Bojonegoro diperoleh kesimpulan bahwa risiko tertinggi adalah risiko penurunan
kualitas (tidak sesuai dengan umur rencana) yang disebabkan kurangnya data dan
alat laboratorium untuk uji CBR konstruksi jalan yang ada.
Hasil dan Pembahasan
Setelah penulis melakukan
observasi terhadap proyek pembangunan jalan poros desa Donan tersebut,
dapat diketahui bahwa proyek tersebut memiliki risiko, dan hasil identifikasi
risiko proyek tersebut dapat diketahui bahwa risiko tertinggi adalah
risiko III.7. adapun tingkat rsiko terbesar berdasarkan tingkat rangkingnya
(rangking 1 s/d 3) dapat dijelaskan bahwa 1). Risiko III.7, yaitu risiko
menrunnya kualitas (umur rencana) karena kurangnya peralatan uji laboratorium
untuk mengetahui nilai CBR, di mana risiko tersebut dampat berdampak pada
biaya, waktu dan mutu proyek. 2). Risiko III.2 yaitu, akses jalan masuk yang
kurang memadai, di mana risiko tersebut berdampak pada biaya dan waktu
pekerjaan.Risiko IV.5 yaitu, sistem pekerja yang tidak mau menggunakan sistem
borongan, di mana risiko ini berdampak pada biaya dan waktu pekerjaan. 3).
Risiko II.1, yaitu, gambar yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan, yang mana
risiko in dapat berpengaruh terhadap biaya dan waktu pekerjaan.
Kesimpulan
Hasil analisa risiko
dalam proyek jalan poros desa menghasilkan kesimpulan bahwa risiko
tertinggi adalah risiko penurunan kualitas (tidak sesuai dengan umur rencana)
yang disebabkan kurangnya data dan alat laboratorium untuk uji CBR konstruksi
jalan yang ada.
Kelebihan
1. Penulisan jurnal ini sudah sangat detail dan sistematis.
2. Kalimat yang digunakan mudah dipahami.
3. Disertai dengan gambar dan tabel sehingga percobaan tersebut
dapat dipahami dengan mudah.
Kekurangan
1. Ada
sedikit huruf yang kurang dalam suatu kata atau typo.
Judul Jurnal : ANALISIS PERBANDINGAN PONDASI TIANG
PANCANG DENGAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GIGI DAN
MULUT UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Penulis : Mayangsari, As’ad Munawir,
Yulvi Zaika
Abstrak
Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Universitas Brawijaya (RSGM UB) merupakan salah satu gedung infrastruktur
penunjang pendidikan yang berada di Universitas Brawijaya, kota Malang. Konstruksi
RSGM UB ini direncanakan menggunakan, pondasi tiang bor. Pada studi ini
direncanakan ulang menggunakan pondasi tiang pancang. Tujuan dari studi
ini adalah untuk mengetahui perencanaan tiang pancang, mendapatkan pondasi yang
lebih efisien dan ekonomis diantara pondasi tiang pancang dan tiang bor, dengan
cara membandingkan biaya yang dibutuhkan, serta pondasi manakah yang lebih
cepat proses penyelesaiannya.
Hasil dan Pembahasan
Perencanaan pondasi tiang
pancang menggunakan perhitungan kapasitas daya dukung ujung batas menggunakan
metode Mayerhof, Vesic, dan Coyle and Castello. Sedangkan, dalam perhitungan
daya dukung gesek batas menggunakan metode α, , dan yang di dapat dari test
laboratorium. Dimana parameter tanah yang digunakan adalah: , c, dan pada
kondisi tak terdrainase. Didapatkan daya dukung ijin sebesar 742.28 kN. Selain
dari data laboratorium juga didapatkan data dari hasil uji lapangan, yaitu uji
Standard Penetration Test (SPT) dari berbagai metode yang diusulkan oleh para
ahli. Hasil dari perhitungan daya dukung ijin dengan menggunakan uji SPT yaitu
sebesar 609.816 kN. Dari hasil perbandingan kedua pondasi tersebut
berdasarkan efisiensi biaya maka pondasi tiang pancang lebih efisien dan
ekonomis dibandingkan pondasi tiang bor. Dalam proses pelaksanaannya
pondasi tiang bor lebih cepat dibandingkan tiang pancang, dikarenakan pondasi
tiang bor hanya membutuhkan 157 buah tiang dibandingkan dengan pondasi tiang
pancang yang membutuhkan 330 buah tiang.
Kesimpulan
Penulis menjelaskan
kesimpulan jurnal bahwa pondasi tiang pancang lebih efisien dan ekonomis
dibanding pondasi tiang bor, akan tetapi jika ditinjau pada aspek pelaksanaan
dalam proses pemancangan pondasi tiang pancang hanya dapat dilakukan pada malam
hari yang dikarenakan lokasi proyek pembangunan gedung rumah sakit gigi dan
mulut universitas brawijaya terletak di dalam wilayah kampus di perkotaan yang
padat akan penduduk.
Kelebihan
1. Penulisan jurnal ini sudah sangat detail dan sistematis.
2. Disertai dengan gambar dan tabel sehingga jurnal dapat
dipahami dengan mudah
Kekurangan
1. Terjadi typo di
beberapa kata
Judul Jurnal : ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN
PELAT LANTAI DENGAN MATERIAL M-PANEL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan “Villa
Lot Breeze” di Jalan By Pass Munggu, Bali)
Penulis : Nawang Aji Sasongko1, Kartika
Puspa Negara2,
Saifoe El Unas2
Abstrak
M-PANEL merupakan
teknologi baru di bidang konstruksi sebagai pengganti material bangunan
konvesional, perusahaan M-PANEL Indonesia masih belum memiliki nilai
produktivitasnya secara terperinci dalam penggunaan material ini. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan biaya pekerjaan pelat lantai
dengan menggunakan material M-PANEL. Data produktivitas pada penelitian ini
diperoleh dengan mengamati secara langsung kecepatan pekerjaan di
lapangan.
Hasil dan
Pembahasan
produktivitas menunjukan
bahwa nilai produktivitas pekerjaan pelat lantai M-PANEL pada tiap jenis
pengamatan adalah: pemasangan = 5,7874 m2/jam, plester tahap I = 19,7838
m2/jam, plester tahap II = 6,3819 m2/jam. Waktu pekerjaan keseluruhan pelat
lantai (109,2 m2) pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 18,87 jam =
2,70 hari, plester tahap I = 5,52 jam = 0,79 hari , plester tahap II = 17,11
jam = 2,44 hari, ( waktu efektif kerja yaitu 7 jam dalam 1 hari ).
Kesimpulan
Penulis menjelaskan
kesimpulan jurnal dengan menerangkan Produktivitas dengan menggunakan
metode Daily Record Sheet, Total waktu pengerjaan seluruh pelat
lantai dengan luas total pelat lantai 109,2 m2 untuk masing – masing jenis
pengamatan, Harga satuan pengerjaan pelat lantai M-PANEL untuk pemasangan
pelat lantai, pemlesteran pelat pantai tahap I dan pemlesteran pelat pantai
tahap II, serta total biaya pengerjaan pelat lantai
Kelebihan
1. Memiliki kerangka penulisan yang
lengkap mulai dari abstrak hingga daftar pustaka
2. Kalimat yang mudah dipahami
Kekurangan
1. Tidak dijelaskannya perhitungan data
yang diperoleh seperti apa
2. Tata penulisan kurang rapi
Judul Jurnal : ANALISIS RISIKO PEMBANGUNAN JALAN
TOL PADA TAHAP
KONSTRUKSI (STUDI
KASUS JALAN TOL PEKANBARU-DUMAI)
Penulis : Ari Sandhyavitri, Muhammad Zulfiqar
Link Jurnal :
https://media.neliti.com/media/publications/142814-ID-analisis-risiko-pembangunan-jalan-tol-pa.pdf
Abstrak
Ruas Jalan yng
menghubungkan antara Kota Pekanbaru-Dumai (terdiri dari 2-lajur 2-arah) adalah
merupakan urat nadi transportasi penting di Provinsi Riau. Diproyeksikan ruas
jalan ini akan over kapasitas pada tahun 2015. Oleh karena itu direncanakan akan
diabgun jalan tol untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, investasi untuk
pembangunan jalan tol melibatkan beberapa tingkat risiko dan ketidakpastian,
maka analisis dan pengelolaan risiko diperlukan dalam proses pembangunan jalan
tol ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan
menganalisis risiko proyek (selama proyek tahap konstruksi). Studi ini mengukur
nilai probabilitas risiko dan dampak risiko yang mungkin terjadi selama tahap
konstruksi jalan tol.
Hasil dan
Pembahasan
Berdasarkan hasil pra
survei pendahuluan dididentifikasi 4 faktor risiko utama yaitu pembiayaan,
pembangunan, peralatan, dan force majeur. Resiko pembiayaan
meliputi kontinuitas sumber dana, bunga masa konstruksi, obligasi/bond dan
resiko dalam pengembalian pinjaman. Resiko pembangunan yaitu; ketidak
pasatian kondisi lapangan baik kondisi lahan, kondisi tanah dan kondisi cuaca,
pasokan material, pencurian, spesifikasi teknis, mismanajemen, mogok kerja,
ketidak pastian skedul (jadwal) pelaksanaan, estimasi biaya konstruksi, dan
fluktuasi tingkat inflasi, dan ketidak jujuran dalam pelaksanaan
proyek. Resiko peralatan yaitu; ketidak pastian proses impor, dan kinerja
alat yang rusak. Resiko force majeur meliputi; bencana alam, nasionalisasi dan
revolusi.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan penulis
menjabarkan, ada 4 (empat) risiko utama yang diidentifikasi yaitu: risiko
pembiayaan, risiko pembangunan, risiko peralatan dan risiko force majeur.
Terdapat perbedaan besarnya probabilitas risiko dan dampak risiko yang diukur
pada proyek pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai tahap konstruksi dibandingkan
tipikal probabilitas kejadian risiko investasi jalan tol di Indonesia yang
bersumber dari Puslitbang PU. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan
karakteristik daerah Provinsi Riau baik di Pekanbaru, Kandis, Duri, maupun Kota
Dumai. Analisis risiko dan mitigasi risiko perlu untuk dilaksanakan dalam
proyek konstruksi jalan tol karena dapat mengefisienkan dana dalam jumlah yang
relatif signifikan.
Kelebihan
1.
Kalimat yang digunakan mudah dipahami.
2. Disertai dengan gambar, grafik dan tabel sehingga percobaan tersebut
dapat dipahami dengan mudah.
Kekurangan
1. Tidak adanya saran dari penulis mengenai
permasalahan yang ada, sehingga pembaca tidak mengetahui hal apa yang harus dilakukan
agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
2. Dalam jurnal hanya menampilkan hasil perhitungan data yang
diperoleh, tidak menjabarkan bagaimana perhitungan tersebut diperoleh
Judul Jurnal : PENGARUH JARAK SENGKANG BAJA DARI
METODE JAKET BETON BERTULANGAN
BAMBU PADA KOLOM BERTULANGAN RINGAN
Penulis : Redita Putri R., Christin Remayanti
N., ST., MT., Ari Wibowo, ST., MT., Ph.D
Abstrak
Kolom termasuk lokasi
kritis yang dapat mengakibatkan runtuh lantai yang bersangkutan dan juga runtuh
total seluruh struktur. Maka dari itu perlu adanya perkuatan kolom dengan
metode jaket beton menggunakan tulangan transversal bambu.Benda uji berupa
kolom dengan tulangan 1x1cm sebanyak 4 buah yaitu A.3 (3 buah) jarak sengkang
9,3cm dan A.4 (3 buah) jarak sengkang 14cm. Kolom tulangan 1x0.5cm sebanyak 8
buah yaitu B.3 (3 buah) jarak sengkang 9,3cm dan B.4 (3 buah) jarak sengkang
14cm.
Hasil dan
Pembahasan
Hasil yang didapatkan
semakin rapat jarak sengkang maka kolom semakin efektif karena memiliki
daktilitas yang lebih tinggi. Hal ini dibuktikan dari kolom retrofit A.3 yang
memiliki daktilitas 67.42% dari kolom retrofit A.4. Sedangkan pada kolom
retrofit B.3 dan B.4 terjadi kesalahan pada metode pengecoran sehingga B.4
memiliki daktilitas lebih besar 7.9% dari B.3.
Kesimpulan
Dari seluruh hasil
penulisan, penulis sudah menjelaskan semua hal secara detail dan sistematis.
mulai dari pendahuluan, tujuan, kajian pusaka, kesimpulan, saran, serta daftar
pusaka. Ditambah dengan adanya perhitungan yang mudah dipahami serta gambar dan
grafik disetiap penjelasannya membuat penulisan ini menjadi lebih menarik dan
mudah dipahami pula.
Kelebihan
1. Penulisan jurnal ini sudah sangat detail dan sistematis.
2. Kalimat yang digunakan mudah dipahami.
3. Disertai dengan gambar dan tabel sehingga percobaan tersebut
dapat dipahami dengan mudah.
Kekurangan
1. Tidak adanya saran dari penulis mengenai
permasalahan yang ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar