Sabtu, 08 Desember 2018

PROPOSAL TUGAS AKHIR


PROPOSAL PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
DESAIN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT 9 LANTAI










Disusun Oleh :
Nazirah Nurul Annisah Syarif
15316373
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018






BAB 1
PENDAHULUAN


1.1          Latar Belakang
Rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan, penyembuhan penyakit dan pencegahan penyakit kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihanbagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya serta harus menyediakan fasilitas yang lapang dan terjamin bagi kesembuhan pasien.
Menurut  Peraturan  Menteri  Kesehatan  Tahun  1988  Nomor  159b, Rumah sakit biasanya dibedakan menjadi dua jenis:
a. Rumah sakit umum
b. Rumah sakit khusus
Rumah sakit umum yang dipergunakan sebagai wahana pendidikan diistilahkan sebagai “Teaching Hospital“ atau Rumah Sakit Pendidikan (RSP) yang bisa didefinisikan sebagai rumah sakit pemerintah atau swasta yang bekerjasama dengan sebuah perguruan tinggi pemerintah atau perguruan tinggi swasta yang menginteraksikan Fakultas Kedokterannya kedalam kerjasama. RSP merupakan tempat dihasilkannya sumber daya manusia dibidang kesehatan yang merupakan sarana pendidikan untuk melaksanakan upaya menumbuhkan dan membina sikap, keterampilan profesional kedokteran khususnya, sebagai tempat penelitian, penapisan ilmu, pengenalan teknologi kedokteran dan kesehatan.


            Menurut SNI Gempa 2012 struktur gedung Rumah sakit harus memiliki kekuatan 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan gedung-gedung lainnya. Hal ini dikarenakan gedung Rumah sakit harus tetap berdiri setelah mengalami kondisi extreme, gedung hanya boleh mengalami kerusakan tanpa mengalami keruntuhan.
            Perancangan struktur gedung Rumah sakit dipengaruhi oleh fungsi setiap ruangan. Adapun fungsi tersebut mempengaruhi beban rencana yang akan diterima oleh struktur. Besarnya beban yang diterima suatu elemen struktur akan mempengaruhi dimensi elemen struktur tersebut.Dalam Laporan Tugas Akhir ini dilakukan analisa perencanaan struktur untuk Rumah sakit 9 Lantai menghasilkan suatu bangunan yang aman, nyaman, kuat, efisien, ekonomis dan sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) sebagai acuan. Suatu konstruksi gedung harus mampu menahan beban dan gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi itu sendiri, sehingga bangunan atau struktur gedung aman dalam waktu yang direncanakan.

1.2       Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah:
1.     Bagaimana membangun struktur gedung rumah sakit 9 lantai yang aman terhadap beban-beban yang terjadi, tanpa mengabaikan faktor keamanan yang menyangkut kekuatan dan kestabilan struktur.
2.     Bagaimana memperhitungkan struktur gedung dan gaya pada gedung rumah sakit 9 lantai dengan beban-beban yang direncanakan.

3.     Bagaimana merencanakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) untuk gedung rumah sakit 9 lantai.


Untuk lebih lengkap, LINK:
PROPOSAL TUGAS AKHIR


Jumat, 07 Desember 2018

ANALISA JURNAL


ANALISA JURNAL


Judul Jurnal            : ANALISA FAKTORRISIKO PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN RAYA  (Studi Kasus; Proyek Pembangunan Jalan Perdesaan - Bojonegoro)
Penulis         : Zainuddin
Link Jurnal  :                                                                                                                                          http://ejournalunigoro.com/sites/default/files/ZAINUDDIN.pdf

Abstrak
Pada bagian abstark penulis telah menjelaskan latar belakang masalah penulisan jurnal ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor risiko dalam proyek konstruksi jalan raya dengan analisa deskriptif dan analisa risiko. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa proyek pembangunan jalan perdesaandi Kabupaten Bojonegoro diperoleh kesimpulan bahwa risiko tertinggi adalah risiko penurunan kualitas (tidak sesuai dengan umur rencana) yang disebabkan kurangnya data dan alat laboratorium untuk uji CBR konstruksi jalan yang ada. 

Hasil dan Pembahasan
Setelah penulis melakukan observasi terhadap proyek pembangunan jalan poros desa Donan tersebut, dapat diketahui bahwa proyek tersebut memiliki risiko, dan hasil identifikasi risiko proyek tersebut dapat diketahui bahwa risiko tertinggi adalah risiko III.7. adapun tingkat rsiko terbesar berdasarkan tingkat rangkingnya (rangking 1 s/d 3) dapat dijelaskan bahwa 1). Risiko III.7, yaitu risiko menrunnya kualitas (umur rencana) karena kurangnya peralatan uji laboratorium untuk mengetahui nilai CBR, di mana risiko tersebut dampat berdampak pada biaya, waktu dan mutu proyek. 2). Risiko III.2 yaitu, akses jalan masuk yang kurang memadai, di mana risiko tersebut berdampak pada biaya dan waktu pekerjaan.Risiko IV.5 yaitu, sistem pekerja yang tidak mau menggunakan sistem borongan, di mana risiko ini berdampak pada biaya dan waktu pekerjaan. 3). Risiko II.1, yaitu, gambar yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan, yang mana risiko in dapat berpengaruh terhadap biaya dan waktu pekerjaan. 

Kesimpulan
Hasil analisa risiko dalam proyek jalan poros desa menghasilkan kesimpulan bahwa risiko tertinggi adalah risiko penurunan kualitas (tidak sesuai dengan umur rencana) yang disebabkan kurangnya data dan alat laboratorium untuk uji CBR konstruksi jalan yang ada. 

Kelebihan
1.        Penulisan jurnal ini sudah sangat detail dan sistematis.
2.        Kalimat yang digunakan mudah dipahami.
3.        Disertai dengan gambar dan tabel sehingga percobaan tersebut dapat dipahami dengan mudah.

Kekurangan
1.       Ada sedikit huruf yang kurang dalam suatu kata atau typo.



Judul Jurnal            : ANALISIS PERBANDINGAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Penulis         :  Mayangsari, As’ad Munawir, Yulvi Zaika
Link Jurnal  :                                    http://sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts/article/view/733/669

Abstrak
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Brawijaya (RSGM UB) merupakan salah satu gedung infrastruktur penunjang pendidikan yang berada di Universitas Brawijaya, kota Malang. Konstruksi RSGM UB ini direncanakan menggunakan, pondasi tiang bor. Pada studi ini direncanakan ulang menggunakan pondasi tiang pancang. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui perencanaan tiang pancang, mendapatkan pondasi yang lebih efisien dan ekonomis diantara pondasi tiang pancang dan tiang bor, dengan cara membandingkan biaya yang dibutuhkan, serta pondasi manakah yang lebih cepat proses penyelesaiannya.

Hasil dan Pembahasan
Perencanaan pondasi tiang pancang menggunakan perhitungan kapasitas daya dukung ujung batas menggunakan metode Mayerhof, Vesic, dan Coyle and Castello. Sedangkan, dalam perhitungan daya dukung gesek batas menggunakan metode α, , dan  yang di dapat dari test laboratorium. Dimana parameter tanah yang digunakan adalah: , c, dan  pada kondisi tak terdrainase. Didapatkan daya dukung ijin sebesar 742.28 kN. Selain dari data laboratorium juga didapatkan data dari hasil uji lapangan, yaitu uji Standard Penetration Test (SPT) dari berbagai metode yang diusulkan oleh para ahli. Hasil dari perhitungan daya dukung ijin dengan menggunakan uji SPT yaitu sebesar 609.816 kN. Dari hasil perbandingan kedua pondasi tersebut berdasarkan efisiensi biaya maka pondasi tiang pancang lebih efisien dan ekonomis dibandingkan pondasi tiang bor. Dalam proses pelaksanaannya pondasi tiang bor lebih cepat dibandingkan tiang pancang, dikarenakan pondasi tiang bor hanya membutuhkan 157 buah tiang dibandingkan dengan pondasi tiang pancang yang membutuhkan 330 buah tiang. 

Kesimpulan
Penulis menjelaskan kesimpulan jurnal bahwa pondasi tiang pancang lebih efisien dan ekonomis dibanding pondasi tiang bor, akan tetapi jika ditinjau pada aspek pelaksanaan dalam proses pemancangan pondasi tiang pancang hanya dapat dilakukan pada malam hari yang dikarenakan lokasi proyek pembangunan gedung rumah sakit gigi dan mulut universitas brawijaya terletak di dalam wilayah kampus di perkotaan yang padat akan penduduk.

Kelebihan
1.        Penulisan jurnal ini sudah sangat detail dan sistematis.
2.        Disertai dengan gambar dan tabel sehingga jurnal dapat dipahami dengan mudah

Kekurangan
1.        Terjadi typo di beberapa kata



Judul Jurnal            : ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN PELAT LANTAI DENGAN MATERIAL M-PANEL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan “Villa Lot Breeze” di Jalan By Pass Munggu, Bali) 
Penulis         : Nawang Aji Sasongko1, Kartika Puspa Negara2, Saifoe El Unas2
Link Jurnal  :                     http://sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts/article/view/179

Abstrak
M-PANEL merupakan teknologi baru di bidang konstruksi sebagai pengganti material bangunan konvesional, perusahaan M-PANEL Indonesia masih belum memiliki nilai produktivitasnya secara terperinci dalam penggunaan material ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan biaya pekerjaan pelat lantai dengan menggunakan material M-PANEL. Data produktivitas pada penelitian ini diperoleh dengan mengamati secara langsung kecepatan pekerjaan di lapangan. 

Hasil dan Pembahasan 
produktivitas menunjukan bahwa nilai produktivitas pekerjaan pelat lantai M-PANEL pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 5,7874 m2/jam, plester tahap I = 19,7838 m2/jam, plester tahap II = 6,3819 m2/jam. Waktu pekerjaan keseluruhan pelat lantai (109,2 m2) pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 18,87 jam = 2,70 hari, plester tahap I = 5,52 jam = 0,79 hari , plester tahap II = 17,11 jam = 2,44 hari, ( waktu efektif kerja yaitu 7 jam dalam 1 hari ).

Kesimpulan
Penulis menjelaskan kesimpulan jurnal dengan menerangkan Produktivitas dengan menggunakan metode Daily Record Sheet, Total waktu pengerjaan seluruh pelat lantai dengan luas total pelat lantai 109,2 m2 untuk masing – masing jenis pengamatan, Harga satuan pengerjaan pelat lantai M-PANEL untuk pemasangan pelat lantai, pemlesteran pelat pantai tahap I dan pemlesteran pelat pantai tahap II, serta total biaya pengerjaan pelat lantai 

Kelebihan
1.        Memiliki kerangka penulisan yang lengkap mulai dari abstrak hingga daftar pustaka
2.        Kalimat yang mudah dipahami

Kekurangan
1.        Tidak dijelaskannya perhitungan data yang diperoleh seperti apa
2.        Tata penulisan kurang rapi



Judul Jurnal            : ANALISIS RISIKO PEMBANGUNAN JALAN TOL PADA TAHAP KONSTRUKSI (STUDI KASUS JALAN TOL PEKANBARU-DUMAI) 
Penulis         : Ari Sandhyavitri, Muhammad Zulfiqar

Abstrak
Ruas Jalan yng menghubungkan antara Kota Pekanbaru-Dumai (terdiri dari 2-lajur 2-arah) adalah merupakan urat nadi transportasi penting di Provinsi Riau. Diproyeksikan ruas jalan ini akan over kapasitas pada tahun 2015. Oleh karena itu direncanakan akan diabgun jalan tol untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, investasi untuk pembangunan jalan tol melibatkan beberapa tingkat risiko dan ketidakpastian, maka analisis dan pengelolaan risiko diperlukan dalam proses pembangunan jalan tol ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko proyek (selama proyek tahap konstruksi). Studi ini mengukur nilai probabilitas risiko dan dampak risiko yang mungkin terjadi selama tahap konstruksi jalan tol. 

Hasil dan Pembahasan 
Berdasarkan hasil pra survei pendahuluan dididentifikasi 4 faktor risiko utama yaitu pembiayaan, pembangunan, peralatan, dan force majeur. Resiko pembiayaan meliputi kontinuitas sumber dana, bunga masa konstruksi, obligasi/bond dan resiko dalam pengembalian pinjaman. Resiko pembangunan yaitu; ketidak pasatian kondisi lapangan baik kondisi lahan, kondisi tanah dan kondisi cuaca, pasokan material, pencurian, spesifikasi teknis, mismanajemen, mogok kerja, ketidak pastian skedul (jadwal) pelaksanaan, estimasi biaya konstruksi, dan fluktuasi tingkat inflasi, dan ketidak jujuran dalam pelaksanaan proyek. Resiko peralatan yaitu; ketidak pastian proses impor, dan kinerja alat yang rusak. Resiko force majeur meliputi; bencana alam, nasionalisasi dan revolusi. 

Kesimpulan
Dalam kesimpulan penulis menjabarkan, ada 4 (empat) risiko utama yang diidentifikasi yaitu: risiko pembiayaan, risiko pembangunan, risiko peralatan dan risiko force majeur. Terdapat perbedaan besarnya probabilitas risiko dan dampak risiko yang diukur pada proyek pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai tahap konstruksi dibandingkan tipikal probabilitas kejadian risiko investasi jalan tol di Indonesia yang bersumber dari Puslitbang PU. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan karakteristik daerah Provinsi Riau baik di Pekanbaru, Kandis, Duri, maupun Kota Dumai. Analisis risiko dan mitigasi risiko perlu untuk dilaksanakan dalam proyek konstruksi jalan tol karena dapat mengefisienkan dana dalam jumlah yang relatif signifikan. 

Kelebihan
1.        Kalimat yang digunakan mudah dipahami.
2.        Disertai dengan gambar, grafik dan tabel sehingga percobaan tersebut dapat dipahami dengan mudah.

Kekurangan
1.      Tidak adanya saran dari penulis mengenai permasalahan yang ada, sehingga pembaca tidak mengetahui hal apa yang harus dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
2.        Dalam jurnal hanya menampilkan hasil perhitungan data yang diperoleh, tidak menjabarkan bagaimana perhitungan tersebut diperoleh



Judul Jurnal            : PENGARUH JARAK SENGKANG BAJA DARI METODE JAKET BETON BERTULANGAN BAMBU PADA KOLOM BERTULANGAN RINGAN
Penulis         : Redita Putri R., Christin Remayanti N., ST., MT., Ari Wibowo, ST., MT., Ph.D
link Jurnal   :                                               http://sipil.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jmts/article/view/621/568

Abstrak
Kolom termasuk lokasi kritis yang dapat mengakibatkan runtuh lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total seluruh struktur. Maka dari itu perlu adanya perkuatan kolom dengan metode jaket beton menggunakan tulangan transversal bambu.Benda uji berupa kolom dengan tulangan 1x1cm sebanyak 4 buah yaitu A.3 (3 buah) jarak sengkang 9,3cm dan A.4 (3 buah) jarak sengkang 14cm. Kolom tulangan 1x0.5cm sebanyak 8 buah yaitu B.3 (3 buah) jarak sengkang 9,3cm dan B.4 (3 buah) jarak sengkang 14cm. 

Hasil dan Pembahasan 
Hasil yang didapatkan semakin rapat jarak sengkang maka kolom semakin efektif karena memiliki daktilitas yang lebih tinggi. Hal ini dibuktikan dari kolom retrofit A.3 yang memiliki daktilitas 67.42% dari kolom retrofit A.4. Sedangkan pada kolom retrofit B.3 dan B.4 terjadi kesalahan pada metode pengecoran sehingga B.4 memiliki daktilitas lebih besar 7.9%  dari B.3.

Kesimpulan
Dari seluruh hasil penulisan, penulis sudah menjelaskan semua hal secara detail dan sistematis. mulai dari pendahuluan, tujuan, kajian pusaka, kesimpulan, saran, serta daftar pusaka. Ditambah dengan adanya perhitungan yang mudah dipahami serta gambar dan grafik disetiap penjelasannya membuat penulisan ini menjadi lebih menarik dan mudah dipahami pula.

Kelebihan
1.        Penulisan jurnal ini sudah sangat detail dan sistematis.
2.        Kalimat yang digunakan mudah dipahami.
3.        Disertai dengan gambar dan tabel sehingga percobaan tersebut dapat dipahami dengan mudah.

Kekurangan
1.      Tidak adanya saran dari penulis mengenai permasalahan yang ada